Sebuah Musim


selagi hujan
            kau berlari di batas senja memperlihatkan gelisah
seolah berlomba dengan titik hujan
satu persatu daun pun luruh
karena gegas angin yang segera
sedang langkah kakimu
tak pernah memperdulikan daun yang berbaring

sesudah hujan
            kau masih melanjutkan jalan pulang
            selagi bau tanah telah datang
            berebut jalan karena takut hujan akan menemuimu kelak
            walaupun itu sekedar firasat 


ruang semesta, November 2011



catatan: puisi ini telah dimuat dalam buku antologi Puisi Situ Waktu ( November 2011)

Komentar

Postingan Populer