Kepada Hujan
aku telah titipkan
sebuah percakapan kepada hujan
bersama gegas angin
mencipta sebuah rindu
pada beranda waktu
ketika kau masih setia
menunggu pertemuan kita
aku telah titipkan
sebuah cerita kepada hujan
tentang air mata yang
masih mengupas luka
saat sedihmu melayang
bersama dedaun yang gugur
aku telah titipkan
sebuah gelisah kepada hujan
karena kita masih tak
saling bercakap
serupa angin tanpa
dingin
sementara kau masih
setia menunggu waktu
aku telah titipkan
tetesan air kepada hujan
agar selalu kau temukan
aku
pada jejak air yang
masih basah
ruang semesta, Desember
2011
catatan : puisi ini menjadi pemenang pertama dalam lomba menulis puisi kuliah kepenulisan FLP Bandung tanggal 22 Januari 2012
"aku telah titipkan sebuah cerita kepada hujan
BalasHapustentang air mata yang masih mengupas luka"
saya suka kata2 nya
sama. aku juga suka kata-kata yang bagian itu..hhe
BalasHapusdalem banget tuh kalimatnya...
BalasHapuspasti inspirasi dibalik puisi ini begitu istimewa
Sangat istimewa :D
BalasHapus